Peran Protein dan Lemak Sehat dalam Menjaga Rasa Kenyang Penderita Diabetes

Manajemen diet yang efektif bagi penderita diabetes tidak hanya berkutat pada pembatasan karbohidrat, tetapi juga melibatkan peningkatan asupan nutrisi makro penting lainnya, yaitu Protein dan Lemak Sehat. Kombinasi kedua nutrisi ini memiliki peran vital dalam meningkatkan rasa kenyang (satiety) yang lebih lama, sehingga membantu mengontrol porsi makan secara keseluruhan dan mencegah kenaikan gula darah yang tidak perlu. Memasukkan Protein dan Lemak Sehat dalam setiap hidangan adalah strategi cerdas untuk mengelola diabetes dan mengurangi keinginan untuk ngemil makanan tinggi gula di antara waktu makan.

Protein memiliki efek termis yang lebih tinggi, yang berarti tubuh menggunakan lebih banyak energi untuk mencernanya dibandingkan karbohidrat atau lemak. Selain itu, protein merangsang pelepasan hormon kenyang seperti PYY dan GLP-1, yang mengirimkan sinyal ke otak bahwa perut sudah penuh. Efek ini sangat membantu penderita diabetes untuk mematuhi rencana diet mereka, yang pada akhirnya mendukung stabilitas glukosa. Sumber protein terbaik termasuk ikan berlemak rendah seperti tuna dan kod, dada ayam tanpa kulit, telur, dan sumber nabati seperti tahu, tempe, serta kacang-kacangan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Klinik Diabetes Sehat Jakarta pada bulan Maret 2025 terhadap 500 pasien, mereka yang menambahkan 20 gram protein pada sarapan mengalami penurunan signifikan dalam keinginan makan camilan manis pada siang hari.

Sementara itu, Lemak Sehat—seperti lemak tak jenuh tunggal dan ganda—meskipun padat kalori, dicerna sangat lambat, bahkan lebih lambat dari protein. Proses pencernaan yang lambat inilah yang memperpanjang waktu pengosongan lambung, sehingga rasa kenyang bertahan lebih lama. Prioritaskan sumber Lemak Sehat dari minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan (almond, kenari), dan biji-bijian (biji chia, biji rami). Selain membantu rasa kenyang, lemak sehat, khususnya asam lemak Omega-3 yang banyak terdapat pada salmon dan sarden, memiliki manfaat kardioprotektif yang krusial. Seperti yang diumumkan oleh Asosiasi Kardiologi Indonesia pada tanggal 12 Juni 2024, risiko penyakit jantung—komplikasi umum pada penderita diabetes—dapat dikurangi dengan konsumsi Omega-3 setidaknya dua kali seminggu.

Untuk mengaplikasikan strategi ini secara praktis, pastikan setiap porsi makan Anda mengandung sumber Protein dan Lemak Sehat. Contohnya, tambahkan irisan alpukat dan telur pada roti gandum utuh saat sarapan, atau pasangkan ikan panggang dengan tumisan sayuran yang dimasak menggunakan minyak zaitun saat makan malam. Dengan mengutamakan kombinasi nutrisi ini, penderita diabetes dapat lebih mudah mengontrol asupan kalori keseluruhan dan menghindari fluktuasi gula darah yang merugikan. Kedisiplinan ini adalah investasi pada kesehatan jangka panjang, membantu mencapai kemandirian finansial dengan mengurangi biaya pengobatan komplikasi di masa depan.