Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran udara, menyebabkan gejala seperti mengi, batuk, sesak napas, dan dada terasa tertekan. Meskipun dapat terjadi pada semua usia, asma pada usia lanjut memerlukan perhatian khusus karena potensi bahaya dan komplikasinya yang lebih besar. Artikel ini akan mengulas berbagai risiko dan bahaya asma pada populasi lansia.
Salah satu bahaya utama asma pada lansia adalah peningkatan risiko eksaserbasi atau serangan asma yang parah. Seiring bertambahnya usia, fungsi paru-paru secara alami menurun, dan respons terhadap pengobatan asma mungkin tidak seefektif pada usia muda. Serangan asma yang parah dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis segera.
Lansia dengan asma juga lebih rentan terhadap komplikasi kesehatan lainnya. Mereka seringkali memiliki kondisi medis penyerta (komorbiditas) seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Asma dapat memperburuk kondisi-kondisi ini dan sebaliknya, komorbiditas juga dapat mempersulit pengelolaan asma. Misalnya, penggunaan beta-blocker untuk penyakit jantung dapat memicu serangan asma pada beberapa individu.
Diagnosis asma pada lansia bisa lebih sulit. Gejala asma pada lansia seringkali tidak khas dan dapat tumpang tindih dengan gejala penyakit lain. Batuk kronis atau sesak napas mungkin disalahartikan sebagai gejala penyakit jantung atau PPOK, sehingga penundaan diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat terjadi.
Keterbatasan fisik dan kognitif pada sebagian lansia juga dapat menjadi tantangan dalam pengelolaan asma. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menggunakan inhaler dengan benar, mengingat jadwal pengobatan, atau mengenali gejala awal serangan asma. Dukungan dari keluarga atau pengasuh menjadi sangat penting dalam memastikan kepatuhan terhadap pengobatan dan pemantauan kondisi.
Peningkatan risiko infeksi pernapasan seperti pneumonia dan influenza juga menjadi perhatian pada lansia dengan asma. Infeksi ini dapat memicu atau memperburuk serangan asma dan meningkatkan risiko rawat inap. Vaksinasi influenza dan pneumonia sangat dianjurkan bagi lansia dengan asma.
Penggunaan obat-obatan asma pada lansia memerlukan perhatian khusus. Interaksi obat antara obat asma dengan obat-obatan lain yang dikonsumsi untuk kondisi komorbiditas harus dipertimbangkan. Efek samping obat asma juga mungkin lebih signifikan pada lansia. Dokter perlu meresepkan obat dengan dosis yang tepat dan memantau respons pasien secara cermat.